Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Curcool berkolaborasi dengan Komunitas Generasi Anti Kekerasan dan Karsa Cita menggelar talkshow bertema “Melawan Kekerasan di Dunia Pendidikan”. Bertempat di Nutrihub Semarang, acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang aktif dalam kesehatan mental dan pendidikan, yaitu Gemma, dari Tim Curcool dan Sera, Founder Karsa Cita. Keduanya menyampaikan pandangan mendalam serta pengalaman nyata dalam menghadapi dan mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan.

Talkshow ini berhasil mengumpulkan puluhan volunteers dari berbagai wilayah di Semarang dan sekitarnya yang memiliki semangat dan kepedulian tinggi terhadap isu kekerasan, khususnya di dunia pendidikan. Acara ini tidak hanya menjadi peringatan seremonial terhadap Hari Pendidikan, tetapi menjadi ruang refleksi bersama untuk melihat lebih dekat realita yang masih dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini.

Talkshow ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap berbagai bentuk kekerasan yang masih terjadi di dunia pendidikan—baik fisik, verbal, emosional, hingga kekerasan berbasis relasi kuasa. Para peserta tidak hanya mendapatkan informasi dan pemahaman lebih dalam tentang isu ini, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan bagaimana cara merespons dan mengambil tindakan jika menghadapi atau menyaksikan kekerasan tersebut.

Sera, Founder Karsa Cita, menyampaikan pesan inspiratif yang sekaligus menjadi pengantar semangat acara ini.

Menurutnya, keberanian untuk hadir dan terlibat dalam kegiatan seperti talkshow ini adalah bukti nyata bahwa para peserta telah memulai perjalanan penting dalam menciptakan perubahan sosial. Dengan hadir, mereka tidak hanya belajar dan mendengar, tetapi juga secara aktif mengambil bagian dalam upaya kolektif menciptakan ruang pendidikan yang aman bagi semua.

Dalam sesi diskusi, para narasumber membagikan perspektif mereka terkait akar masalah kekerasan di institusi pendidikan dan pentingnya keberanian untuk bersuara. Interaksi yang hangat antara pembicara dan peserta membuat suasana talkshow menjadi hidup dan reflektif. Peserta juga diberi kesempatan melalui sebuah kelompok kecil untuk berbagi pengalaman, bertanya, serta berdiskusi mengenai langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mendorong lingkungan pendidikan yang lebih sehat dan suportif.

Salah satu momen yang mengundang keprihatinan terjadi saat seorang peserta membagikan kisah nyata dari lingkungan sekitarnya. Ia menceritakan, “Ada salah satu teman saya yang mengalami kekerasan. Pelaku sudah banyak melakukan kekerasan seksual, tetapi karena orang tuanya memiliki power, pihak universitas tidak langsung mengeluarkan pelaku. Tetapi jika terjadi sekali lagi kekerasan, maka baru akan dikeluarkan.” Cerita ini menyadarkan kita semua bahwa masih banyak korban kekerasan yang tidak mendapatkan keadilan karena pelaku memiliki posisi sosial atau kekuasaan tertentu. Hal ini menegaskan pentingnya solidaritas, keberanian bersuara, dan sistem perlindungan yang berpihak pada korban.

Menutup acara, Gemma menyampaikan sebuah pesan yang menyentuh hati bahwa,

Hal ini selaras dengan tujuan acara, yaitu membangun kesadaran dan keberanian dalam menghadapi kekerasan di dunia pendidikan, sekaligus mendorong pemulihan dan solidaritas antar sesama korban maupun saksi kekerasan.

Melalui talkshow ini, Curcool, Komunitas Generasi Anti Kekerasan, dan Karsa Cita membuktikan bahwa kolaborasi antar komunitas dapat menjadi kekuatan penting dalam membangun ruang aman dan berkeadilan di dunia pendidikan.

Talkshow ini bukan akhir, tetapi sebuah permulaan. Permulaan dari langkah-langkah kecil yang diambil bersama, demi menciptakan masa depan pendidikan yang lebih adil dan aman.