Pernah dengar kalimat itu?
Atau malah pernah ditanya begitu waktu bilang kamu pengen konseling?
Faktanya, banyak orang masih salah paham soal konseling. Mereka pikir kalau kamu cerita ke konselor, berarti kamu kesepian, nggak punya teman, atau keluarga kamu gagal jadi tempat pulang. Padahal… bukan gitu cara mikirnya.
Punya teman dan keluarga yang peduli itu luar biasa. Tapi mereka tidak selalu bisa membantu kita memproses perasaan secara utuh. Kadang, mereka terlalu dekat, terlalu emosional, atau malah ikut kebingungan dengan masalah kita.
Di sinilah konselor punya peran:
✅ Netral
✅ Terlatih
✅ Nggak menghakimi
✅ Fokusnya bantu kamu kenal diri dan keluar dari masalah dengan cara yang sehat
Jadi bukan soal “punya siapa di hidupmu,” tapi soal siapa yang tepat untuk membantumu memahami dirimu.
Datang ke konselor bukan karena kamu lemah. Tapi karena kamu cukup sadar: “Ada yang perlu aku urus di dalam diri. Aku butuh bantuan profesional.”
Bukan berarti teman atau keluarga nggak penting. Tapi kadang, kita butuh ruang yang netral. Ruang di mana kamu bisa jujur, tanpa takut bikin orang terdekat sedih, khawatir, atau salah paham.
Ketika seseorang mengalami luka fisik, teman dan keluarga mungkin bisa memberikan dukungan moral, menyemangati, atau membantu membawanya ke tenaga medis. Namun, untuk membersihkan luka, memeriksa kondisi yang lebih dalam, dan memberikan penanganan yang tepat, tetap dibutuhkan bantuan dari tenaga profesional.
Hal yang sama juga berlaku pada kondisi mental. Dukungan dari orang terdekat memang penting, tetapi untuk memahami luka batin secara mendalam dan memprosesnya dengan tepat, konselor atau profesional kesehatan mental memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi proses tersebut
Datang ke konselor bukan berarti kamu kesepian.
Tapi kamu cukup bijak untuk sadar: nggak semua hal bisa ditanggung sendiri.
Jadi kalau kamu denger ada yang bilang,
“Loh, curhat ke konselor? Emang nggak punya teman?”
Kamu bisa jawab:
“Punya. Tapi untuk benar-benar memahami dan mengelola perasaanku, aku perlu tempat yang netral dan profesional”